Minggu, 19 April 2015

Pengalaman Dalam Team Work (Softskill)


            Saat SMA saya mengikuti ekskul Paskibra. Dalam Paskibra yang kami lakukan bukan hanya bertugas untuk mengibarkan bendera disekolah, namun juga mengikuti perlombaan-perlombaan dan mengadakan berbagai acara yang berkaitan dengan edukasi. Paskibra yang saya ikuti bisa juga dikatakan sebagai organisasi karena kami memiliki struktur, visi-misi yang kurang lebih sama dengan organisasi-organisasi pada umumnya. Dalam menempatkan tanggung jawab pada setiap anggotanya, instruktur pelatih saya melakukannya melalui psikotes jadi setiap individu menerima jabatan sesuai dengan karakteristik pribadinya. Dalam organisasi ini kami memiliki beberapa tingkatan jabatan yaitu;
  1. Ketua
  2. Wakil ketua
  3. Sekretaris
  4. Bendahara
  5. P&K
  6. Humas internal
  7. Humas eksternal
  8. Perlengkapan & Acara


            Kebetulan pada saat itu saya mendapatkan jabatan sebagai P&K yaitu Pendisiplinan dan Kerapihan karena bisa dibilang saya ini memiliki karakter yang keras dan selalu melakukan segala sesuatu sesuai dengan jalur. Pembagian jabatan ini dilakukan tidak semerta-merta hanya dinilai melalui psikotes yang dilakukan oleh istruktur, namun kami juga harus mengikuti jambore yang memang diadakan oleh sekolah untuk semua ekstrakulikuler. Kekompakan pengurus pada angkatan saya teruji dari isu-isu yang sengaja disebarkan oleh para senior dan alumni yang memang masih mengawasi dan membimbing kami agar organisasi ini tidak hancur untuk angkatan berikutnya. Salah satu isu yang disebarkan adalah ada salah satu diantara anggota kami ada yang berpacaran. Dalam kitab peraturan organisasi ini, dalam satu angkatan pengurusan tidak ada yang boleh berpacaran kecuali sudah lepas lencana dan serah jabatan kepada angkatan selanjutnya. Setelah isu itu tersebar kami mulai disidang kemudian topi dan lencana yang kami dapatkan dengan susah payah saat jambore harus diambil, beberapa diantara kami mungkin saling mencurigai satu sama lain, disini peran ketua untuk menengahkan sangat penting. Pada akhirnya sampai sidang berikutnya tidak ada yang terbukti melanggar peraturan.


            Dalam organisasi ini belum pernah ada konflik mengenai pemegang jabatan yang bekerja tidak sesuai dengan jobdesknya, karena jabatan kami ditentukan berdasarkan karakter masing-masing. Kebetulan dalam organisasi ini kami tidak mempunyai anggota yang terlalu introvert, namun kami sempat mendapat masalah karena salah satu dari anggota kami (senior saya) mungkin dia mencoba melakukan pengkhianatan. Dalam masa jabatan angkatan saya, kami selalu menghormati senior diatas kami, kebetulan ia adalah seorang pelatih paskibra di SMPnya. Pada suatu undangan untuk mengikuti perlombaan kami sudah menyusun formasi, kostum, make-up, mix-sound dan segala sesuatunya dengan sangat matang kemudian salah seorang dari senior meminta proposal, softcopy sound, design kostum dll pada divisi perlengkapan dan acara. Meskipun kami tidak tau pasti apa tujuannya namun saat perlombaan berlangsung dan paskibra SMP yang senior kami latih itu tampil, kami tertegun karena melihat keseluruhan konsep yang sama dengan konsep kami. Kebetulan SMP tampil lebih dulu dari SMA, jika nanti kami tampil dan sama dengan SMP tersebut apa kata penonton dan panitia nanti? Akhirnya istruktur kami memilih untuk mengundurkan diri dari acara tersebut. Menurut istruktur, harga diri lebih penting dibanding dengan biaya yang sudah kami keluarkan untuk persiapan mengikuti lomba tersebut. Kami tidak mau dibilang sebagai plagiat. Pada akhirnya setelah kejadian itu terjadi, kami memiliki pengelaman tambahan yaitu jangan biarkan rahasia team diketahui oleh orang lain diluar team sekali pun orang tersebut adalah senior atau orang yang pernah menjadi bagian team.





                                                  Adistia Bianca Rizki ~~ 10113209 ~~ 2KA21

0 komentar:

Posting Komentar