TEORI ORGANISASI
UMUM 1
Nama: 1. Adistia Bianca Rizki
2. DwitaAngraini
3. Justin Nathanael Jacobs
4. Pieter GustiPratama
5. SetiawatiWinaPratiwi
6. SyarifNurIkhsanuddin
7. Tiara AnjasHartiningsih M
8. Wily Orlando
Kelas: 2KA23 (Kelompok 2)
Pengaruh adalah kegiatan atau
keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu
perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
Elemen-elemen
proses mempengaruhi :
- Orang yang mempengaruhi (0)
- Metode mempengaruhi (→)
- Orang yang dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi : 0 → p
Daerah Pengaruh
Daerah pengaruh mencakup hubungan –
hubungan antara
perseorangan, kelompok
dengan seseorang, Seseorang dengan kelompok
Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah
pemilihan diantara berbagai alternatif. Dalam dataran teoritis, kita mengenal
empat metode pengambilan keputusan, yaitu
- Kewenangan tanpa diskusi
(authority rule without discussion).
Metode pengambilan
keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan
militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti
ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang
harus dilakukan. Selain itu, metode ini dapat diterima kalau pengambilan
keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang
tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya. Namun, jika metode
pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan
persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidakpercayaan para anggota organisasi
terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan
tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan
memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama
dengan melibatkan seluruh anggota kelompok, daripada keputusan yang diambil
secara individual.
2. Menurut ahli (expert opinion)
adang-kadang seorang
anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert),
sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat
keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila
seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak
diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya. Dalam banyak kasus,
persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana,
karena sangat sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang yang
dianggap ahli (superior). Ada yang berpendapat bahwa orang yang
ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik untuk membuat keputusan, namun
sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju dengan ukuran tersebut.
Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam kelompok benar-benar ahli adalah
persoalan yang rumit.
3. Kewenangan setelah diskusi
(authority rule after discussion)
Sifat otokratik dalam
pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang
pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan
pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan
keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan
mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga
munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil
dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. Jadi, pendapat anggota
organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku
otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh.
Metode pengambilan
keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi, akan
bersaing untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana
para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan
keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu
diperhatikan dan dipertimbangkan.
4. Kesepakatan (consensus)
Terjadi jika semua anggota dari suatu
organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini
memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi
akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti
tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode
konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan
yang kritis dan kompleks. Kekurangan pada metode ini adalah
dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama, sehingga metode
ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.
Keempat metode pengambilan keputusan
di atas, menurut Adler dan Rodman, tidak ada yang terbaik dalam arti tidak ada
ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode lebih unggul dibandingkan
metode pengambilan keputusan lainnya. Metode yang paling efektif yang dapat
digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor diantaranya
- jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan
- tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok
- kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam
mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
Konsep Pengambilan Keputusan
- ·
Identifikasi dan diagnosis masalah
- ·
Pengumpulan dan analisis data yang relevan
- ·
Pengembangan & evaluasi alternative
- ·
Pemilihan alternatif terbaik
- ·
Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil – hasil
Metode mempengaruhi
- ·
Kekuatan fisik
- ·
Penggunaan sanksi (positif/negatif)
- ·
Keahlian
- ·
Kharisma (daya tarik)
Tipe –Tipe Keputusan Manajemen
- ·
Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
- ·
Kepusan-keputusan pribadi & strategi
- ·
Keputusan-keputusan dasar & rutin
Teknik Pengambilan Keputusan
- ·
Teknik – teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
- ·
Teknik – teknik Partisipatif
- ·
Teknik – teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi,
Teknik Kelompok Nominal
Proses mempengaruhi pengambilan
keputusan. Dan komunikasi adalah proses-proses manejerial karena secara nyata
dilaksanakan oleh para manajer. Proses-proses ini juga merupakan proses-proses
organisasional karena lebih penting daripada manajer individual dalam
pengaruhnya apada pencapaian tujuan–tujuan organisasi. Ketiga proses organisasi
dan manejemen ini merupakan bagian vital sistem organisasi formal dan mempunyai
implikasi-implikasi sangat penting terhadap perilaku organisasional.
Tujuan dari pengambilan keputusan
sebenarnya dibedakan atas dua tipe, yang pertama bersifat tunggal dan ganda. Yang membedakan
hanya lah dari berapa hasil masalah yang dapat
dipecahkan dalam satu pengambilan keputusan. Jadi, tujuan utama dari
pengambilan keputusan adalah suatu solusi yang diambil untuk memecahkan satu
atau lebih masalah yang terjadi.