Minggu, 19 April 2015

Komunikasi (Softskill)



            Komunikasi adalah sebuah interaksi atau penyampaian pesan (berupa informasi atau berita) dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi dapat dilihat dalam berbagai bentuk misalnya percakapan antara dua orang, pidato dari ketua kepada anggota rapat, berita yang dibacakan oleh penyiar dari radio atau televisi, buku cerita, koran, telepon, e-mail dan sebagainya. Dalam tiap bentuk komunikasi terdapat lima unsur dalam proses komunikasi yaitu:
  1. Adanya pengirim berita/informasi.
  2. Adanya penerima berita/informasi.
  3. Ada berita/informasi yang disampaikan.
  4. Ada media atau alat pengirim berita/informasi.
  5. Ada sistem simbol yang digunakan untuk menyatakan berita/informasi (berupa gerakan, tulisan, dan kata-kata)

          Syarat pertama untuk terjadi komunikasi adalah adanya dua orang atau lebih. Orang pertama berfungsi sebagai pengirim berita, sedangkan orang kedua dan seterusnya berfungsi sebagai penerima berita. Begitu juga sebaliknya, orang kedua, ketiga, dan lainnya setelah menerima berita dapat pula mengirim berita kembali hingga ia berfungsi sebagai penerima berita. Pengirim berita, sebelum ia mengirimkan beritanya harus tau sesuatu apa yang harus disampaikan kepada orang lain. Jadi, ada sesuatu yang terjadi didalam diri pengirim berita sehingga ia merasa perlu membagikan berita tersebut kepada orang lain. Sesuatu yang terjadi itu misalnya dapat berupa rasa lapar sehingga perlu meminta makan, kesakitan sehingga perlu menjerit, atau pengetahuan tentang sesuatu yang perlu diterangkan, seperti halnya dosen dalam memberikan materi kuliah. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, karena hanya melalui komunikasi individu/kelompok dapat memahami individu/kelompok lain agar tidak terdapat kesalahan dalam penerimaan informasi. Bahkan komunikasi tidak hanya terjadi antara manusia tetapi juga pada hewan misalnya saat seekor kucing kelaparan, atau akan bereproduksi maka kucing tersebut akan menunjukan tanda-tanda berupa ngaungan dimana tanda tersebut merupakan salah satu dari cara penyampaian komunikasi.


Jenis Komunikasi

Jika dilihat berdasarkan jalannya, komunikasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
  • Komunikasi Searah, yaitu komunikasi yang datang hanya dari satu pihak saja, sedangkan pihak yang lain hanya menjadi penerima. Misalnya, seorang reporter yang menyampaikan berita melalui media televisi, ia melakukan sebuah komunikasi kepada penontonnya namun respon yang diberikan penonton tidak dapat langsung disampaikan kepada reporter tersebut melalui media (televisi) yang penonton gunakan untuk mendapatkan informasi.
  • Komunikasi Dua Arah, yaitu penerima dapat berubah fungsi menjadi pengirim berita, sedangkan pengirim dapat menjadi pnerima berita. Jika komunikasi dua arah ini terjadi secara terus menerus dan berganti-ganti, maka akan terjadilah dialog. Misalnya seperti dua orang teman atau lebih yang sedang membahas mengenai hobi mereka masing-masing.


Sedangkan berdasarkan tingkatan atau konteks komunikasi dibagi menjadi empat yaitu:
  • Komunikasi Intrapribadi : komunikasi yang terjadi pada diri sendiri melalui syaraf dan indra (misalnya meditasi).
  •  Komunikasi Antarpribadi: komunikasi yang terjadi pada individu dengan individu lain dan bersifat personal.
  • Komunikasi Massa/Publik : komunikasi dimana berita dapat diterima oleh penerima secara serentak dan ditunjukan pada runag lingkup yang luas (berita di radio, televisi, atau surat kabar misalnya)
  • Komunikasi Organisasi/Kelompok : komunikasi terjadi dalam penerimaan dan pengiriman berbagai informasi organisasi yang bersifat formal maupun informal


Struktur Komunikasi
            Dilihat dari sudut hubungan antara individu dalam kelompoknya, komunikasi dapat dibagi kedalam dua macam struktur yaitu:
  1. Jenis Bintang : Dalam jenis ini, ada satu orang yang menjadi pusat komunikasi dan setiap individu yang ingin berhubungan dengan individu lainnya harus melalui pusat itu terlebih dahulu. Jenis ini terdapat dalam rapat-rapat, organisasi-organisasi, dan kelompok-kelompok formal lainnya. Individu-individu disini menjadi lebih terikat dan tidak bebas menyatakan pendapatnya masing-masing pada saat mereka ingin menyatakannya. Namun sebaliknya, dalam hal ini komunikasi menjadi lebih tertib dan semua individu pada gilirannya akan mendapat kesempatan untuk berbicara. Pada jenis ini kemungkinan dominasi oleh satu atau beberapa orang tertentu saja dapat dihindari.
  2.  Jenis Hubungan Langsung : Dalam jenis ini, setiap individu dapat berbicara langsung dengan individu lainnya pada setiap saat yang ia kehendaki sendiri. Jenis ini biasanya didapati dalam kelompok-kelompok yang tidak formal, seperti arisan, reuni, atau acara keluarga. Kelemahan dalam jenis komunikasi ini adalah karena semua individu dapat mengikuti kehendaknya masing-masing, sehingga komunikasi menjadi tidak terarah. Sadangkan keuntungannya adalah bahwa setiap individu bebas dan tidak terikat dalam menyatakan pendapatnya.


Referensi:·        Sarlito, Sarwono. (2009). Psikologi: Psikologi Komunikasi dan Interaksi Sosial. Jakarta: Rajagrafindo Persada



                                          Adistia Bianca Rizki ~~ 10113209 ~~ 2KA21

0 komentar:

Posting Komentar