Jumat, 19 Desember 2014

Interaksi Berorganisasi



            Dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat komunikasi dalam bentuk misalnya percakapan antara dua orang, pidato dari ketua dengan dewan rapat, berita yang dibacakan oleh penyiar televisi atau radio, buku cerita, koran, surat, telepon, e-mail, sms dsb. Hal tersebut membuktikan bahwa manusia harus selalu berhubungan dengan manusia lainnya atau biasa disebut Komunikasi atau Interaksi Sosial.

            Syarat pertama untuk terjadinya komunikasi adalah adanya dua orang atau lebih. Orang pertama sebagai pengirim berita/informasi, dan orang kedua dan seterusnya berfungsi sebagai penerima berita/informasi. Dalam hal ini orang kedua, ketiga dan seterusnya setelah menerima berita/informasi dapat mengirim kembali informasi tersebut sehingga orang tersebut juga dapat berfungsi sebagai pengirim berita. 

            Contohnya dalam sebuah organisasi jika seorang Ketua dalam sebuah Organisasi memberikan kabar melalui telepon kepada Humas Internal bahwa pada akhir bulan akan diadakan rapat membahas acara yang akan diadakan, disini ketua berfungsi sebagai sumber informasi (pengirim informasi) dan Humas berfungsi sebagai penerima informasi. Setelah menerima informasi tersebut Humas pun mengumumkannya kepada setiap anggota melalui grup chatting, dalam hal ini Humas yang sebelumnya adalah penerima informasi juga berfungsi sebagai pengirim informasi, setelah itu barulah akan muncul tanggapan dari anggota-anggota Organisasi tersebut mulai dari ada yang bertanya ‘jam berapa rapat dimulai?’, atau bahkan akan ada menginformasikan kalau ia tidak bisa datang dalam rapat tersebut.

            Dalam kasus diatas terdapat unsur-usur terjadinya komunikasi dimana ada Ketua sebagai Penyampai berita. Humas, dan Anggota sebagai Komunikator. Ada pula Berita yang disampaikan yaitu akan ada rapat pada akhir bulan. Kemudian adanya Tanggapan dari anggota yang berhalangan hadir. Komunikasi yang dilakukan dalam kasus ini adalah komunikasi Verbal dan komunikasi tertulis diamana merupakan komunikasi satu arah. Jika penerima informasi dapat benar-benar mengerti apa yang disampaikan oleh pengirim informasi/berita maka yang terjadi dalam hal ini adalah komuniksi yang sempurna.



Referensi: Sarlito, W Sarwono. (2010). Psikologi Sosial: Komunikasi Interaksi Sosial. 

                                              Adistia Bianca Rizki~~10113209~~2KA23

0 komentar:

Posting Komentar