A. Arsitektur Telematika
Arsitektur Telematika merupakan sebuah struktur design
yang dapat meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan jaringan komputer. Arsitektur
Telematika memiliki 2 model yaitu, Client & Server. Client
& Server ini merupakan pengapplikasian dari Arsitektur Telematika. Berikut penjelasan masing-masing model arsitektur telematika:
1. Arsitektur dari segi Client
Arsitektur dari segi Client lebih mengarah kepada
pelaksanaan data yang berhubungan dengan browser dan dengan menggunakan
koneksi HTTP. Salah satu contohnya adalah Javascript. JavaScript dalam
melakukan pemprosesannya dengan Client menggunakan Cookies sebagai penyimpanan
data ke dalam Client. Berikut ini adalah Ciri Khas Arsitektur dari segi Client:
a. Selalu melakukan permintaan Hak Akses ke
Server.
b. Menunggu penerimaan balasan dari Server.
c. Terkadang terhubung ke sejumlah kecil
server di waktu tertentu.
d. Berinteraksi langsung dengan end-user
menggunakan GUI.
2. Arsitektur dari segi Server
Arsitektur dari segi Server memiliki Web Khusus Server untuk mengeksekusi berbagai perintah dengan menggunakan metode HTTP. Contohnya Script Tag yang tertanam di dalam halaman HTML. Tag Script ini akan mengeksekusi perintah dengan sendirinya. Jenis Jenis Arsitektur dari segi Server yaitu, web server, FTP server, database server, dan Email server. Berikut ini adalah Karakteristik Khusus Arsitektur dari segi Server :
a. Selalu menunggu permintaan dari salah satu
Client.
b. Melayani permintaan Client dan
menyelesaikan permintaan Client dengan mengirimkan data dari server.
c. Server selalu dapat berkomunikasi dengan
Client dan melayani permintaan Client.
3. Arsitektur
dari segi Client - Server
Arsitektur dari segi Client - Server ini terdiri dari 3 jenis yaitu, Single - Tier, Two - Tier, dan Multi Tier. Saya akan membahas satu persatu dari ke-3 jenis Arsitektur segi Client Server ini.
1. Single-Tier
Pada Arsitektur jenis Single-Tier ini hampir semua
komponen produksi yang ada didalam sistem dijalankan pada komputer yang sama. Arsitektur
jenis Single-Tier ini memiliki beberapa sifat yang perlu diketahui diantaranya:
a. Design sederhana dan Alternatif harganya
mahal
b. Membutuhkan sedikit perlengkapan untuk
dibeli dan memudahkan pemeliharaannya
c. Arsitektur jenis ini memiliki kelemahan
terutama di bagian sistem keamanannya yang sangat rendah dan juga tidak
memiliki skalabilitas.
2. Two-Tier
Pada Arsitektur jenis Two-Tier ini banyak client dan sebuah server yang saling berhubungan melalui jaringan komputer. Applikasi pada client melakukan permintaan ke database yang akan mengirimkan kembali data ke client-nya. Client - Client yang pintar akan bertanggung jawab pada bagian interaksi antar user. Berikut ini tugas tugas dari client yang harus dilakukan seperti :
a. User interface
b. Interaksi database
c. Pengambilan dan melakukan modifikasi data
d. Melakukan sejumlah aturan bisnis
e. Dapat melakukan penanganan suatu masalah
Server
database bertugas sebagai mengolah database. seperti, mengolah tabel, prosedur
penyimpanan, dan Trigger. Dalam Arsitektur jenis Two-Tier ini sebagian besar
akan menerapkan sistem berbasis database. Berikut ini Kinerja Server
database seperti :
a. Melakukan Management data.
b. Keamanan data.
c. Query, Trigger, dan Prosedur penyimpanan.
d. Melakukan penanganan masalah.
Arsitektur
Jenis Two-Tier ini bertujuan untuk membuat pengurangan beban pemprosesan
dari komputer server ke komputer client. Jadi semakin banyak user kinerja
sistem ini tidak akan menurunkan kualitas kerjanya. Akan tetapi, Arsitektur
Jenis Two-Tier ini memiliki beberapa kelemahan dan juga keterbatasan untuk
mengaksesnya seperti:
a. Kurangnya skalabilitas.
b. Koneksi database harus selalu dijaga.
c. Tidak ada pembaharuan code pada server.
d. Tidak ada keamanan tingkat lanjut untuk
menjaga suatu sistem server.
3. Multi Tier
Arsitektur Multi Tier ini merupakan tingkat lanjut dari Two-Tier. Dimana Arsitektur Multi Tier ini dikembangkan untuk menutupi kelemahan - kelamahan dari Two-Tier. Dalam hal pemprosesan tingkatan Multi Tier ini disebarkan melalui tiga lapisan. Khusus untuh lapisan ke-3 dalam arsitektur ini memiliki sejumlah fungsionalitas khusus seperti :
a. Layanan Presentasi ( Tingkat Client ).
b. Layanan Bisnis ( Tingkat Menengah ).
c. Layanan Data ( Tingkat Sumber Data ).
Konsep
dari Arsitektur Multi-Tier ini memiliki model yang membagi sebuah
fungsionalitas ke dalam sebuah lapisan - lapisan, pengamplikasian yang
mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan dan ditingkatnya sebuah lapisan
keamanannya.
B Layanan Telematika
Layanan Telematika Dibagi menjadi 4 bagian diantaranya sebagai berikut:
1. Layanan Informasi
Pengertian Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi
kepada sasaran layanan agar individu dapat memanfaatkan informasi tersebut demi
kepentingan hidup dan perkembangannya. Informasi adalah salah satu aset
penting yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup suatu organisasi/bisnis,
pertahanan keamanan dan keutuhan negara, kepercayaan publik atau konsumen,
sehingga harus dijaga ketersediaan, ketepatan dan keutuhan informasinya.
Informasi dapat disajikan dalam berbagai format seperti: teks, gambar, audio,
maupun video. Tujuan layanan informasi secara umum adalah agar terkuasainya
informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman
(paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam
penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu
memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis,
mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya
tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.
2. Layanan Keamanan
Layanan keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga
agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau hilang. Sistem
dari keamanan ini juga membantu untuk mengamankan jaringan tanpa
menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan
berhasil ditembus. Keamanan jaringan disini adalah memberikan peningkatan
tertentu untuk jaringan. Peningkatan keamanan jaringan ini dapat dilakukan
terhadap:
a. Rahasia (Privacy) : Dengan banyak pemakai yang tidak dikenal
pada jaringan menebabkan penyembunyian data yang sensitive menjadi sulit
b. Keterpaduan Data (Data Integrity):Karena banyak node dan pemakai
berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko korupsi data adalah
lebih tinggi
c. Keaslian (Authenticity): Hal ini sulit untuk memastikan identitas
pemakai pada system remote, akibatnya satu host mungkin tidak mempercayai
keaslian seorang pemakai yang dijalankan oleh host lain.
d. Convert Channel: Jaringan menawarkan banyak kemungkinan untuk konstruksi
convert channe; untuk aliran data, karena begitu banyak data yang sedang
ditransmit guna menyembunyikan pesan.
3. Layanan Context Aware dan Event-Based Context-awareness
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki
kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan
informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan
inilah yang diperkenalkan oleh SCHILIT pada tahun 1994 dengan istilah
context-awareness.Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk
mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari
pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang
sesuai dengan parameter-parameter itu.Beberapa konteks yang dapat digunakan
antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan
kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh: ketika seorang user
sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user
akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak
seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks
location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness
menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht
Schmidt, yaitu:
a. The Acquisition Of Context: Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks
dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh :
pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu
(misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut
b. The Abstraction And Understanding Of Context: Pemahaman terhadap bagaimana
cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi
yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan
bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
c. Application Behaviour Based On The Recognized Context: Terakhir,
dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan
tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana
caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
4. Layanan Perbaikan Sumber ( Resource Discovery Service)
Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber.
Resource Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi
untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi
dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan
penemuan. Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan
perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan
dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang,
pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga
pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya manusia
di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan
pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital,
kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai
berikut:
a. Peningkatan kinerja layanan publicyang memberikan akses yang luas
terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi
sebagai katalisator pembangaunan.
b. Literasi masyarakat di bidang teknologi telematikayang terutama
ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan,
dikemukakan oleh TAPSCOTT.
C. Teknologi Terkait Telematika
Secara garis besar, teknologi yang terkait telematika terbagi menjadi 6,
diantaranya adalah:
1. Head Up Display (HUD)
Head Up Display (HUD) adalah display transparan yang mampu
menampilkan data dan indikator-indikator vital sebuah kendaraaan tanpa
mengharuskan pengemudi mengalihkan pandangan dari jalanan. Teknologi ini pada
awalnya digunakan pada bidang militer saja, seperti penggunaan pada pesawat
tempur. Kini teknologi Head Up Display (HUD) juga diterapkan oleh industri
otomotif di dunia, BMW menjadi pabrikan otomotif pertama yang meluncurkan
produk massal dengan teknologi HUD di kaca depannya. HUD mampu menampilkan
informasi penting pada kaca depan, langsung pada area pandang pengemudi, hingga
ia tak perlu lagi menunduk atau celingukan mengalihkan pandangannya dari jalan
di depannya. Dengan memanfaatkan proyektor laser (laser projector), diharapkan
kaca mobil depan nantinya bisa berfungsi sebagai layar monitor yang bisa
menampilkan berbagai informasi berguna bagi pengendara. Teknologi ini tak
hanya memberi kenyamanan bagi pengemudi, melainkan juga keselamatan berkendara.
2. Tangible User Interface
Tangible User Interface (TUI) adalah sebuah antarmuka pengguna di mana
seseorang berinteraksi dengan informasi digital melalui lingkungan fisik.
Sebuah TUI adalah salah satu teknologi dimana pengguna berinteraksi dengan
sistem digital melalui manipulasi obyek fisik terkait dan langsung mewakili
kualitas sistem tersebut. Nama awal dari TUI adalah Graspable User Interface
(GUI), yang tidak lagi digunakan. Ide dari TUI adalah untuk memiliki hubungan
langsung antara sistem dan cara anda mengontrol melalui manipulasi fisik dengan
memiliki makna yang mendasar atau hubungan langsung yang menghubungkan
manipulasi fisik ke perilaku yang mereka picu pada sistem. Jadi secara harfiah
nya tangible user interface (TUI) adalah sebuah system digital yang membuat
sebuah benda menjadi nyata,dapat di sentuh di raba dan memiliki bentuk.
3. Computer Vision
Computer vision adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di mana
lihat dalam hal ini berarti bahwa mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar
yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin
ilmu, Computer vision berkaitan dengan teori di balik sistem buatan bahwa
ekstrak informasi dari gambar. Data gambar dapat mengambil banyak bentuk,
seperti urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data multi-dimensi
dari scanner medis.
Beberapa aplikasi yang dihasilkan dari Computer Vision antara lain :
a. Psychology, AI – exploring representation and computation in natural
vision
b. Optical Character Recognition – text reading
c. Remote Sensing – land use and environmental monitoring
d. Medical Image Analysis – measurement and interpretation of many types of images
e. Industrial Inspection – measurement, fault checking, process control
f. Robotic – navigation and control
b. Optical Character Recognition – text reading
c. Remote Sensing – land use and environmental monitoring
d. Medical Image Analysis – measurement and interpretation of many types of images
e. Industrial Inspection – measurement, fault checking, process control
f. Robotic – navigation and control
4. Browsing Audio Data
Browsing Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang
digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP
kamera. Jaringan video / audio metode browsing mencakupi langkah-langkah
sebagai berikut: Menjalankan sebuah program aplikasi komputer lokal untuk
mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP. Transmisi untuk
mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS (Dynamic Domain Name Server) oleh
program aplikasi. Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi
sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi
alamat dan alamat server pribadi compile ke layanan server melalui
alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang
ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio data
melalui Internet. Contoh Browsing Audio Data: informasi yang dapat dicari
melalui internet, yaitu: informasi berupa teks, image, video, audio dan
application.
5. Speech Recognition
Dikenal juga dengan pengenal suara otomatis (automatic speech
recognition) atau pengenal suara komputer. Merupakan salah satu fitur
antarmuka telematika yang merubah suara menjadi tulisan. Istilah ‘voice
recognition’ terkadang digunakan untuk menunjuk ke speech recognition dimana
sistem pengenal dilatih untuk menjadi pembicara istimewa, seperti pada kasus
perangkat lunak untuk komputer pribadi, oleh karena itu disana terdapat aspek
dari pengenal pembicara, dimana digunakan untuk mengenali siapa orang yang
berbicara, untuk mengenali lebih baik apa yang orang itu bicarakan. Speech
recognition merupakan istilah masukan yang berarti dapat mengartikan pembicaraan
siapa saja.
6. Speech Synthesis
Speech synthesis adalah sebuah kemampuan bicara manusia yang dibuat oleh
manusia (artificial). Sebuah sistem komputer digunakan untuk tujuan ini yang
disebut sebagai speech synthesizer, dan dapat diimplementasikan ke dalam software
atau hardware.Synthesized speech dapat diciptakan dengan menggabungkan beberapa
potongan-potongan dari pembicaraan atau pidato yang sudah direkam dalam sebuah
basis data. Kualitas dari sebuah speech synthesizer dilihat dari kemiripannya
dengan suara manusia dan kemampuannya untuk bisa dipahami. Contoh Speech
Synthesis : sebuah sistem text-to-speech (TTS) yang dapat mengkonversikan
teks dengan bahasa biasa menjadi suara. Program TTS yang jelas dapat membantu
orang dengan gangguan visual atau ketidakmampuan membaca, untuk mendengarkan
pada pekerjaan yang tertulis dalam komputer. Banyak Sistem Operasi komputer
yang telah dimasukkan speech synthesizer sejak tahun 1980-an.
D. Middleware Telematika
Middleware didefinisikan sebagai sebuah aplikasi yang secara logic
berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari
sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP. Middleware bisa juga disebut protokol.
Protokol komunikasi middleware mendukung layanan komunikasi aras tinggi. Perangkat
lunak middleware adalah perangkat lunak yang terletak diantara program aplikasi
dan pelayanan-pelayanan yang ada di sistim operasi. Adapun fungsi dari
middleware adalah:
a. Menyediakan lingkungan pemrograman aplilasi
sederhana yang menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang
ada pada sistem operasi.
b. Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi
yang umum yang mencakup berbagai komputer dan sistim operasi.
c. Mengisi kekurangan yang terdapat antara
sistem operasi dengan aplikasi, seperti dalam hal: networking, security,
database, user interface, dan system administration.
Tujuan Umum Middleware Telematika diantaranya adalah:
a. Middleware adalah S/W penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan.
b. Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar platform yang berbeda
c. Middleware yang paling banyak dipublikasikan:
a. Middleware adalah S/W penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan.
b. Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar platform yang berbeda
c. Middleware yang paling banyak dipublikasikan:
-Open Software Foundation’s Distributed Computing Environment (DCE),
-Object Management Group’s Common Object Request Broker Architecture (CORBA),
-Microsoft’s COM/DCOM (Component Object Model)
Berikut ini adalah contoh-contoh dari Middleware:
1. Java’s : Remote Procedure Call
Remote Procedure Calls (RPC) memungkinkan suatu bagian logika aplikasi untuk didistribusikan pada jaringan. Contoh :
-SUN RPC, diawali dengan
network file system (SUN NFS).
-DCE RPC, sebagai dasar
Microsoft’s COM.
-Object Request Brokers
(ORBs) memungkinkan objek untuk didistribusikan dan dishare pada jaringan yang
heterogen. Pengembangan dari model prosedural RPC, –Sistem objek terdistribusi,
seperti CORBA, DCOM, EJB, dan .NET memungkinkan proses untuk dijalankan pada
sembarang jaringan.
2.
Object Management Group’s : Common, dan Object Request Broker Architecture
(COBRA)
3. Microsoft’s COM/DCOM (Companent Object Model), serta
4. Also .NET Remoting.
3. Microsoft’s COM/DCOM (Companent Object Model), serta
4. Also .NET Remoting.
Middleware memiliki beberapa tipe layanan diantaranya adalah:
1. Layanan Sistem Terdistribusi,
- Komunikasi kritis, program-to-program, dan layanan manajemen data.
- RPC, MOM (Message Oriented Middleware) dan ORB.
2. Layanan Application,
- Akses ke layanan terdistribusi dan jaringan,
- Komunikasi kritis, program-to-program, dan layanan manajemen data.
- RPC, MOM (Message Oriented Middleware) dan ORB.
2. Layanan Application,
- Akses ke layanan terdistribusi dan jaringan,
- Yang termasuk : TP
(transaction processing) monitor dan layanan database, seperti Structured Query
Language (SQL).
3. Layanan Manajemen Middleware,
- Memungkinkan aplikasi dan fungsi dimonitor secara terus menerus untuk menyakinkan unjuk kerja yang optimal pada lingkungan terdistribusi lingkungan komputasi.
3. Layanan Manajemen Middleware,
- Memungkinkan aplikasi dan fungsi dimonitor secara terus menerus untuk menyakinkan unjuk kerja yang optimal pada lingkungan terdistribusi lingkungan komputasi.
E. Manajemen Data Telematika
Manajemen data menurut
DAMA (Demand Assigned Multiple Access) adalah pengembangan dan penerapan
arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus
hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Manajemen data wajib
diterapkan di berbagai bidang di perusahaan sehingga data yang ada dapat
digunakan dengan maksimal.
Manajemen sata telematika adalah
bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup semua kegiatan yang
memastikan bahwa data:
-Data Akurat
-Up to Date (Mutakhir)
-Aman
-Tersedia bagi pemakai
(user)
Manajemen data telematika
dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :
1. Manajemen
Data Sisi Client
Manajemen Data yang
terjadi pada sisi klien yaitu Mobile DBMS (Embedded/Ultra tiny/Java Database). Merupakan
suatu DBMS yang terdapat pada peralatan bergerak (mobile device). mobile DBM
Sadalah versi khusus dari sebuah departemen atau perusahaan DBMS. Ini dirancang
untuk digunakan dengan remote pengguna yang biasanya tidak terhubung ke
jaringan. DBMS memungkinkan mobileakses database lokal dan modifikasi pada
laptop atau perangkat genggam, seperti PDA atau PocketPC Palm. Selanjutnya,
mobile DBMS menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi perubahan basis data jauh
terpusat, perusahaan atau departemen server database.
2. Manajemen
Data Sisi Server
Manajemen Data yang
terjadi pada sisi server yaitu MODBMS (Moving Obyek DBMS). MODBMS (Memindahkan
Obyek DBMS) adalah sebuah DBMS yang menyimpan dan mengelola informasi lokasi
serta dinamis lainnya informasi tentang obyek bergerak. MODBMS memungkinkan
seseorang untuk mewakili benda-benda bergerak dalam database dan untuk
menanyakan pertanyaan tentang gerakan tersebut. Daerah MODBMS merupakan bidang
yang belum dijelajahi relatif terhadap RDBMS atau DBMS Spasial di mana beberapa
karya yang telah dilakukan dalam standarisasi dan komersialisasi. Ada beberapa penelitian
prototipe untuk MODBMS seperti DOMINO tetapi hanya sedikit produk MODBMS
komersial. Memindahkan objek dapat diklasifikasikan ke dalam bergerak poin dan
bergerak daerah. Memindahkan objek hanya relevan tergantung waktu posisi dalam
ruang. Mereka bisa mobil, truk, pesawat terbang, kapal atau ponsel pengguna.
Pindah daerah objek bergerak dengan rupa seperti badai, hutan file, tumpahan
minyak, wabah penyakit, dan sebagainya. Pindah daerah berubah posisi dan
geometri objek dengan waktu sambil bergerak poin hanya berubah posisi benda.
3. Manajemen
Database System Perangkat Bergerak
Sebuah sistem manajemen
basisdata relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational
database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara
lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didisain untuk
mengatur/memanajemen sebuah basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan
secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan
penggunanya. Pesatnya perkembangan
bagi komunikasi bergerak mendorong para operator layanan berlomba untuk
memperkaya macam layanannya guna menambah pemasukan bagi perusahaanya.
Komunikasi data bergerak, misalnya untuk akses internet. Pengenalan WAP
(Wireless Application Protocol) telah menunjukkan potensi sebagai layanan
internet nirkabel/ WAP merupakan protocol global terbuka yang memungkinkan para
pengguna mengakses layanan-layanan on-line dari layar kecil pada telepon
genggam dengan menggunakan built-in browser. WAP bekerja pada berbagai
teknologi jaringan bergerak, yang memungkinkan pasar missal bagi penciptaan
layanan data bergerak.
Kegiatan manajemen data
mencakup :
a. Pengumpulan Data : Data
yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam suatu formulir yang disebut
dokumen sumber yang berfungsi sebagai input bagi system.
b. Integritas dan
Pengujian : Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya
berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan sebelumnya.
c. Penyimpanan : Data
disimpan pada suatu medium, seperti pita magnetic atau piringan magnetic.
d. Pemeliharaan : Data
baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tidak lagi diperlukan
dihapus agar sumberdaya data (berkas) tetap mutakhir.
e. Keamanan : Data dijaga
untuk mencegah penghancuran, kerusakan atau penyalahgunaan.
f. Organisasi : Data
disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
g. Pengambilan : Data
tersedia bagi pemakai.
Manfaat yang diperoleh
dari manajemen data diantaranya adalah :
- Mengatasi
kerangka (redundancy) data.
- Menghindari
terjadinya inkonsistensi data.
- Mengatasi
kesulitan dalam mengakses data.
- Menyusun
format yang standar dari sebuah data.
- Penggunaan
oleh banyak pemakai (multiple user).
- Melakukan
perlindungan dan pengamanan data (data security).
- Menyusun
integritas dan independensi data.
F. Open Service Gateway Initative
Open Service Gateway
Initiative (OSGI) adalah sebuah system dan aplikasi interoperability berbasis
komponen platform yang terintegrasi. OSGI merupakan system modul dinamik untuk
Java. Teknologi OSGI adalah Universal Middleware. Teknologi OSGI menyediakan sebuah
service-oriented, lingkungan yang berbasis komponen untuk pengembang dan
menawarkan jalan standard untuk mengatur siklus hidup software. Kemampuan ini
dapat menambah nilai jangkauan dari computer dan peralatan yang menggunakan
platform Java dengan sangat hebat. Teknologi ini berawal dari suatu pemikiran bagaimana cara mengubah
program tanpa membongkar coding. Kemudian dari sanalah teknologi ini mulai
dikembangkan dalam bahasa pemrograman mulai dari instalasi, jalannya program,
update dan sampai uninstalltanpa perlu memperbarui coding.
Kerangka OSGi (OSGi framework)
Kerangka OSGi merupakan suatu sistem modul dan layanan platform untuk Java bahasa pemrograman yang menerapkan lengkap dan dinamis model komponen, sesuatu yang seperti tahun 2012 tidak ada di Jawa standalone / VM lingkungan. Spesifikasi OSGi telah bergerak melampaui fokus asli gateway layanan, dan sekarang digunakan dalam aplikasi mulai dari ponsel ke open source Eclipse IDE. Area aplikasi lainnya termasuk mobil, otomasi industri, otomatisasi bangunan, PDA, komputasi grid, hiburan, armada manajemen dan aplikasi server .
Model lapisan dari OSGi adalah seperti pada gambar dibawah ini:
Berdasarkan gambar diatas berikut definisi masing-masing lapisan pada OSGi:
a.Bundles : bundles adalah komponen OSGi yang dibuat oleh pengembang/developer.
b.Services : lapisan service menghubungkan bundles dalam sebuah jalan dinamik dengan menawarkan model publish-find-bind untuk objek Java yang lama.
c.Life Cycle : API untuk menginstall, memulai, menghentikan, update dan menguninstall bundles.
d.Modules : lapisan yang menjelaskan bagaimana bundles dapat mengimport dan mengexport kode.
e.Security : Lapisan yang memegang aspek keamanan.
f.Execution Environment : menjelaskan class dan method apa yang ada di platform.
Manfaat OSGI
1. Mengurangi Kompleksitas (Reduced Complexity)
2. Reuse
3. Real World
4. Easy Deployment
5. Dynamic Updates
6. Simple
7. Kecil (Small)
8. Cepat (Fast)
Keuntungan dari teknologi OSGi antara lain adalah sebagai berikut :
1.Mengurangi kompleksitas : mengembangkan dengan OSGi berarti menembangkan bundles, salah satu komponen OSGi. Bundles adalah modul. Bundles menyembunyikan aspek internalnya dari bundles lainnya. Hal ini berarti ada banyak kebebasan untuk menggantinya di kemudian hari.
2.Dapat digunakan kembali : model komponen OSGi sangat mudah digunakan dan dapat digunakan dengan aplikasi pihak ketiga.
3.RealWorld : OSGi framework dinamik. Hal ini berarti OSGi dapat diupdate secara online.
4.Mudah Penyebarannya : teknologi OSGi bukanlah sebuah teknologi standard. OSGi dapat dimanage sedemikian rupa serta dapat diatur cara penginstalannya.
5.Update yang dinamik : OSGi komponen bisa diupdate secara dinamik.
6.Adaptif : model komponen OSGi didesain sedemikian rupa hingga diperbolehkan untuk mengkombinasi dan mencocokan antar komponen.
7.Simple : OSGi API sangat simple. API OSGi hanya terdiri dari satu paket dan berjumlah kurang dari 30 kelas.
8.Berjalan dimana saja
9.Digunakan secara luas
10.Didukung Oleh Berbagai Perusahaan : OSGi juga didukung oleh berbagai perusahaan seperti Oracle, IBM, Samsung, Nokia, IONA, Motorola, NTT, Siemens, Hitachi, Deutsche Telekom, Redhat, Ericsson, dan masih banyak lagi.
Kekurangan OSGI :
1. Ruang lingkupnya sangat kecil
2. Keamanan kurang terjaga dari kejahatan hacker
3. Biaya sangat mahat untuk pembuatan aplikasi dari OSGI
4. Rawan terjadinya pencurian data
5. Ukuran penyimpanan yang sangat kecil untuk data yang di simpan
G. Cara Kerja Jaringan Wireless dan Terminal
1. Cara Kerja Jaringan
Wireless
Untuk menghubungkan sebuah computer yang satu dengan yang lain, maka diperlukan
adanya Jaringan Wireless. Menurut sebuah buku yang bersangkutan, supaya
komputer-komputer yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa sukses dalam
mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen
dibutuhkan, yaitu :
a. Sinyal Radio (Radio
Signal).
b. Format Data (Data
Format).
c. Struktur Jaringan atau
Network (Network Structure).
Masing-masing dari ketiga
komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita
mengenal adanya 7 Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:
– Physical Layer (Lapisan
Fisik)
– Data Link Layer
(Lapisan Ketrekaitan Data)
– Network Layer( Lapisan
Jaringan)
– Transport Layer(Lapisan
Transport)
– Session Layer(Lapisan
Sesi)
– Presentation
Layer(Lapisan Presentasi)
– Application
Layer(Lapisan Aplikasi)
Dari masing-masing dari ketiga
komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan yang berbeda-beda.
2. Cara Kerja Terminal
Pada saat
terminal/client/terminal/client melakukan proses booting, garis besar proses
yang dijalankan adalah:
a. Mencari alamat ip dari
dhcp server.
b. Mengambil kernel dari
tftp server.
c. Menjalankan sistem file
root dari nfs server.
d. Mengambil program
X-server ke dalam memory dan mulai menjalankannya.
e. Melakukan hubungan dengan
xdm server dan user login ke dalam xdm server.
Adistia Bianca Rizki ~ 10113209 ~ 4KA21
Article Source:
- http://fzahrah.blogspot.co.id/2014/11/teknologi-yang-terkait-dengan-telematika.html
- http://hermitam.blogspot.co.id/2014/12/manajemen-data-telematika.html
- http://samariayohana.blogspot.co.id/2016/10/artikel-middleware-telematika.html
- https://rinoariffudin.wordpress.com/2015/10/06/cara-kerja-jaringan-wireless-dan-terminal/
0 komentar:
Posting Komentar