Jumat, 13 Januari 2017

Pengantar Telematika

A. Arsitektur Telematika

            Arsitektur Telematika merupakan sebuah struktur design yang dapat meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan jaringan komputer. Arsitektur Telematika memiliki 2 model yaitu, Client & Server. Client & Server ini merupakan pengapplikasian dari Arsitektur Telematika. Berikut penjelasan masing-masing model arsitektur telematika:
1.  Arsitektur dari segi Client


            Arsitektur dari segi Client lebih mengarah kepada pelaksanaan data yang berhubungan dengan  browser dan dengan menggunakan koneksi HTTP. Salah satu contohnya adalah Javascript. JavaScript dalam melakukan pemprosesannya dengan Client menggunakan Cookies sebagai penyimpanan data ke dalam Client. Berikut ini adalah Ciri Khas Arsitektur dari segi Client:
 a. Selalu melakukan permintaan Hak Akses ke Server.
b. Menunggu penerimaan balasan dari Server.
c. Terkadang terhubung ke sejumlah kecil server di waktu tertentu.
d. Berinteraksi langsung dengan end-user menggunakan GUI.


2. Arsitektur dari segi Server



            Arsitektur dari segi Server memiliki Web Khusus Server untuk mengeksekusi berbagai perintah dengan menggunakan metode HTTP.  Contohnya Script Tag yang tertanam di dalam halaman HTML. Tag Script ini akan mengeksekusi perintah dengan sendirinya. Jenis Jenis Arsitektur dari segi Server yaitu, web server, FTP server, database server, dan Email server. Berikut ini adalah Karakteristik Khusus Arsitektur dari segi Server :
a. Selalu menunggu permintaan dari salah satu Client.
b. Melayani permintaan Client dan menyelesaikan permintaan Client dengan mengirimkan data dari       server.
c. Server selalu dapat berkomunikasi dengan Client dan melayani permintaan Client.


3.      Arsitektur dari segi Client - Server


         Arsitektur dari segi Client - Server ini terdiri dari 3 jenis yaitu, Single - Tier, Two - Tier, dan Multi Tier. Saya akan membahas satu persatu dari ke-3 jenis Arsitektur segi Client Server ini.

1.  Single-Tier


            Pada Arsitektur jenis Single-Tier ini hampir semua komponen produksi yang ada didalam sistem dijalankan pada komputer yang sama. Arsitektur jenis Single-Tier ini memiliki beberapa sifat yang perlu diketahui diantaranya: 
a. Design sederhana dan Alternatif harganya mahal
b. Membutuhkan sedikit perlengkapan untuk dibeli dan memudahkan pemeliharaannya
c. Arsitektur jenis ini memiliki kelemahan terutama di bagian sistem keamanannya yang sangat              rendah dan juga tidak memiliki skalabilitas.

2. Two-Tier



       Pada Arsitektur jenis Two-Tier ini banyak client dan sebuah server yang saling berhubungan melalui jaringan komputer. Applikasi pada client melakukan permintaan ke database yang akan mengirimkan kembali data ke  client-nya. Client - Client yang pintar akan bertanggung jawab pada bagian interaksi antar user. Berikut ini tugas tugas dari client yang harus dilakukan seperti :
a.  User interface
b. Interaksi database
c. Pengambilan dan melakukan modifikasi data
d. Melakukan sejumlah aturan bisnis
e. Dapat melakukan penanganan suatu masalah
  
          Server database bertugas sebagai mengolah database. seperti, mengolah tabel, prosedur penyimpanan, dan Trigger. Dalam Arsitektur jenis Two-Tier ini sebagian besar akan menerapkan sistem berbasis database. Berikut ini Kinerja Server database seperti :
a.  Melakukan Management data.
b. Keamanan data.
c. Query, Trigger, dan Prosedur penyimpanan.
d. Melakukan penanganan masalah.

            Arsitektur Jenis Two-Tier ini bertujuan untuk membuat pengurangan beban pemprosesan dari komputer server ke komputer client. Jadi semakin banyak user kinerja sistem ini tidak akan menurunkan kualitas kerjanya. Akan tetapi, Arsitektur Jenis Two-Tier ini memiliki beberapa kelemahan dan juga keterbatasan untuk mengaksesnya seperti:
a. Kurangnya skalabilitas.
b. Koneksi database harus selalu dijaga.
c. Tidak ada pembaharuan code pada server.
d. Tidak ada keamanan tingkat lanjut untuk menjaga suatu sistem server.


3. Multi Tier


            Arsitektur Multi Tier ini merupakan tingkat lanjut dari Two-Tier. Dimana Arsitektur Multi Tier ini dikembangkan untuk menutupi kelemahan - kelamahan dari Two-Tier. Dalam hal pemprosesan tingkatan Multi Tier ini disebarkan melalui tiga lapisan. Khusus untuh lapisan ke-3 dalam arsitektur ini memiliki sejumlah fungsionalitas khusus seperti :
a.  Layanan Presentasi ( Tingkat Client ).
b. Layanan Bisnis ( Tingkat Menengah ).
c. Layanan Data ( Tingkat Sumber Data ).

            Konsep dari Arsitektur Multi-Tier ini memiliki model yang membagi sebuah fungsionalitas ke dalam sebuah lapisan - lapisan, pengamplikasian yang mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan dan ditingkatnya sebuah lapisan keamanannya.


B Layanan Telematika

Layanan Telematika Dibagi menjadi 4 bagian diantaranya sebagai berikut:

1. Layanan Informasi

            Pengertian Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Informasi adalah salah satu aset penting yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup suatu organisasi/bisnis, pertahanan keamanan dan keutuhan negara, kepercayaan publik atau konsumen, sehingga harus dijaga ketersediaan, ketepatan dan keutuhan informasinya. Informasi dapat disajikan dalam berbagai format seperti: teks, gambar, audio, maupun video. Tujuan layanan informasi secara umum adalah agar terkuasainya informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman (paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis, mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.

2.  Layanan Keamanan

                  Layanan keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak mudah terhapus atau hilang. Sistem dari keamanan ini juga membantu untuk mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Keamanan jaringan disini adalah memberikan peningkatan tertentu untuk jaringan. Peningkatan keamanan jaringan ini dapat dilakukan terhadap:
a. Rahasia (Privacy) : Dengan banyak pemakai yang tidak dikenal pada jaringan menebabkan penyembunyian data yang sensitive menjadi sulit
b. Keterpaduan Data (Data Integrity):Karena banyak node dan pemakai berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko korupsi data adalah lebih tinggi
c. Keaslian (Authenticity): Hal ini sulit untuk memastikan identitas pemakai pada system remote, akibatnya satu host mungkin tidak mempercayai keaslian seorang pemakai yang dijalankan oleh         host lain.
d. Convert Channel: Jaringan menawarkan banyak kemungkinan untuk konstruksi convert channe; untuk aliran data, karena begitu banyak data yang sedang ditransmit guna menyembunyikan pesan.


3.  Layanan Context Aware dan Event-Based Context-awareness

                     Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh SCHILIT pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness.Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu.Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh: ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.

Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
a. The Acquisition Of Context: Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut
b. The Abstraction And Understanding Of Context: Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
c. Application Behaviour Based On The Recognized Context: Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.


4.  Layanan Perbaikan Sumber ( Resource Discovery Service)

          Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan. Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.

Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut:
a. Peningkatan kinerja layanan publicyang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
b. Literasi masyarakat di bidang teknologi telematikayang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh TAPSCOTT.



C. Teknologi Terkait Telematika

Secara garis besar, teknologi yang terkait telematika terbagi menjadi 6, diantaranya adalah:

1.      Head Up Display (HUD)

       Head Up Display (HUD) adalah display transparan yang mampu menampilkan data dan indikator-indikator vital sebuah kendaraaan tanpa mengharuskan pengemudi mengalihkan pandangan dari jalanan. Teknologi ini pada awalnya digunakan pada bidang militer saja, seperti penggunaan pada pesawat tempur. Kini teknologi Head Up Display (HUD) juga diterapkan oleh industri otomotif di dunia, BMW menjadi pabrikan otomotif pertama yang meluncurkan produk massal dengan teknologi HUD di kaca depannya. HUD mampu menampilkan informasi penting pada kaca depan, langsung pada area pandang pengemudi, hingga ia tak perlu lagi menunduk atau celingukan mengalihkan pandangannya dari jalan di depannya. Dengan memanfaatkan proyektor laser (laser projector), diharapkan kaca mobil depan nantinya bisa berfungsi sebagai layar monitor yang bisa menampilkan berbagai informasi berguna bagi pengendara. Teknologi ini tak hanya memberi kenyamanan bagi pengemudi, melainkan juga keselamatan berkendara.

2.      Tangible User Interface

       Tangible User Interface (TUI) adalah sebuah antarmuka pengguna di mana seseorang berinteraksi dengan informasi digital melalui lingkungan fisik. Sebuah TUI adalah salah satu teknologi dimana pengguna berinteraksi dengan sistem digital melalui manipulasi obyek fisik terkait dan langsung mewakili kualitas sistem tersebut. Nama awal dari TUI adalah Graspable User Interface (GUI), yang tidak lagi digunakan. Ide dari TUI adalah untuk memiliki hubungan langsung antara sistem dan cara anda mengontrol melalui manipulasi fisik dengan memiliki makna yang mendasar atau hubungan langsung yang menghubungkan manipulasi fisik ke perilaku yang mereka picu pada sistem. Jadi secara harfiah nya tangible user interface (TUI) adalah sebuah system digital yang membuat sebuah benda menjadi nyata,dapat di sentuh di raba dan memiliki bentuk.


3.      Computer Vision



                 Computer vision adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di mana lihat dalam hal ini berarti bahwa mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu, Computer vision berkaitan dengan teori di balik sistem buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar. Data gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data multi-dimensi dari scanner medis.
Beberapa aplikasi yang dihasilkan dari Computer Vision antara lain :
a. Psychology, AI – exploring representation and computation in natural vision
b. Optical Character Recognition – text reading
c. Remote Sensing – land use and environmental monitoring
d. Medical Image Analysis – measurement and interpretation of many types of images
e. Industrial Inspection – measurement, fault checking, process control
f. Robotic – navigation and control

4.      Browsing Audio Data



               Browsing Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Jaringan video / audio metode browsing mencakupi langkah-langkah sebagai berikut: Menjalankan sebuah program aplikasi komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP. Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS (Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi. Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi compile ke layanan server melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio data melalui Internet. Contoh Browsing Audio Data: informasi yang dapat dicari melalui internet, yaitu: informasi berupa teks,  image, video, audio dan application.

5.      Speech Recognition



         Dikenal juga dengan pengenal suara otomatis (automatic speech recognition) atau pengenal suara komputer. Merupakan salah satu fitur antarmuka telematika yang merubah suara menjadi tulisan. Istilah ‘voice recognition’ terkadang digunakan untuk menunjuk ke speech recognition dimana sistem pengenal dilatih untuk menjadi pembicara istimewa, seperti pada kasus perangkat lunak untuk komputer pribadi, oleh karena itu disana terdapat aspek dari pengenal pembicara, dimana digunakan untuk mengenali siapa orang yang berbicara, untuk mengenali lebih baik apa yang orang itu bicarakan. Speech recognition merupakan istilah masukan yang berarti dapat mengartikan pembicaraan siapa saja.


6.      Speech Synthesis


         Speech synthesis adalah sebuah kemampuan bicara manusia yang dibuat oleh manusia (artificial). Sebuah sistem komputer digunakan untuk tujuan ini yang disebut sebagai speech synthesizer, dan dapat diimplementasikan ke dalam software atau hardware.Synthesized speech dapat diciptakan dengan menggabungkan beberapa potongan-potongan dari pembicaraan atau pidato yang sudah direkam dalam sebuah basis data. Kualitas dari sebuah speech synthesizer dilihat dari kemiripannya dengan suara manusia dan kemampuannya untuk bisa dipahami. Contoh Speech Synthesis : sebuah sistem text-to-speech (TTS) yang dapat mengkonversikan teks dengan bahasa biasa menjadi suara. Program TTS yang jelas dapat membantu orang dengan gangguan visual atau ketidakmampuan membaca, untuk mendengarkan pada pekerjaan yang tertulis dalam komputer. Banyak Sistem Operasi komputer yang telah dimasukkan speech synthesizer sejak tahun 1980-an.


D. Middleware Telematika

                 Middleware didefinisikan sebagai sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer) dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer-layer TCP/IP. Middleware bisa juga disebut protokol. Protokol komunikasi middleware mendukung layanan komunikasi aras tinggi. Perangkat lunak middleware adalah perangkat lunak yang terletak diantara program aplikasi dan pelayanan-pelayanan yang ada di sistim operasi. Adapun fungsi dari middleware adalah:
a. Menyediakan lingkungan pemrograman aplilasi sederhana yang menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada sistem operasi.
b. Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang mencakup berbagai komputer dan sistim operasi.
c. Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi dengan aplikasi, seperti dalam hal: networking, security, database, user interface, dan system administration.

     
Tujuan Umum Middleware Telematika diantaranya adalah:
a. Middleware adalah S/W penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan.
b. Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar platform yang berbeda
c. Middleware yang paling banyak dipublikasikan:
          -Open Software Foundation’s Distributed Computing Environment (DCE),
          -Object Management Group’s Common Object Request Broker Architecture (CORBA),
          -Microsoft’s COM/DCOM (Component Object Model)


Berikut ini adalah contoh-contoh  dari Middleware:

1.      Java’s : Remote Procedure Call
Remote Procedure Calls (RPC) memungkinkan suatu bagian logika aplikasi untuk didistribusikan pada jaringan. Contoh :
-SUN RPC, diawali dengan network file system (SUN NFS).
-DCE RPC, sebagai dasar Microsoft’s COM.
-Object Request Brokers (ORBs) memungkinkan objek untuk didistribusikan dan dishare pada jaringan yang heterogen. Pengembangan dari model prosedural RPC, –Sistem objek terdistribusi, seperti CORBA, DCOM, EJB, dan .NET memungkinkan proses untuk dijalankan pada sembarang jaringan.
2.      Object Management Group’s : Common, dan Object Request Broker Architecture (COBRA)
3.      Microsoft’s COM/DCOM (Companent Object Model), serta
4.      Also .NET Remoting.

Middleware memiliki beberapa tipe layanan diantaranya adalah:

1. Layanan Sistem Terdistribusi,
- Komunikasi kritis, program-to-program, dan layanan manajemen data.
- RPC, MOM (Message Oriented Middleware) dan ORB.


2. Layanan Application,
- Akses ke layanan terdistribusi dan jaringan,
- Yang termasuk : TP (transaction processing) monitor dan layanan database, seperti Structured Query Language (SQL).

3. Layanan Manajemen Middleware,
- Memungkinkan aplikasi dan fungsi dimonitor secara terus menerus untuk menyakinkan unjuk kerja yang optimal pada lingkungan terdistribusi lingkungan komputasi.


E. Manajemen Data Telematika

             Manajemen data menurut DAMA (Demand Assigned Multiple Access) adalah pengembangan dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Manajemen data wajib diterapkan di berbagai bidang di perusahaan sehingga data yang ada dapat digunakan dengan maksimal.

           Manajemen sata telematika adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa data:
-Data Akurat
-Up to Date (Mutakhir)
-Aman
-Tersedia bagi pemakai (user)


Manajemen data telematika dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :

1. Manajemen Data Sisi Client
              Manajemen Data yang terjadi pada sisi klien yaitu Mobile DBMS (Embedded/Ultra tiny/Java Database). Merupakan suatu DBMS yang terdapat pada peralatan bergerak (mobile device). mobile DBM Sadalah versi khusus dari sebuah departemen atau perusahaan DBMS. Ini dirancang untuk digunakan dengan remote pengguna yang biasanya tidak terhubung ke jaringan. DBMS memungkinkan mobileakses database lokal dan modifikasi pada laptop atau perangkat genggam, seperti PDA atau PocketPC Palm. Selanjutnya, mobile DBMS menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi perubahan basis data jauh terpusat, perusahaan atau departemen server database.

2. Manajemen Data Sisi Server
                  Manajemen Data yang terjadi pada sisi server yaitu MODBMS (Moving Obyek DBMS). MODBMS (Memindahkan Obyek DBMS) adalah sebuah DBMS yang menyimpan dan mengelola informasi lokasi serta dinamis lainnya informasi tentang obyek bergerak. MODBMS memungkinkan seseorang untuk mewakili benda-benda bergerak dalam database dan untuk menanyakan pertanyaan tentang gerakan tersebut. Daerah MODBMS merupakan bidang yang belum dijelajahi relatif terhadap RDBMS atau DBMS Spasial di mana beberapa karya yang telah dilakukan dalam standarisasi dan komersialisasi. Ada beberapa penelitian prototipe untuk MODBMS seperti DOMINO tetapi hanya sedikit produk MODBMS komersial. Memindahkan objek dapat diklasifikasikan ke dalam bergerak poin dan bergerak daerah. Memindahkan objek hanya relevan tergantung waktu posisi dalam ruang. Mereka bisa mobil, truk, pesawat terbang, kapal atau ponsel pengguna. Pindah daerah objek bergerak dengan rupa seperti badai, hutan file, tumpahan minyak, wabah penyakit, dan sebagainya. Pindah daerah berubah posisi dan geometri objek dengan waktu sambil bergerak poin hanya berubah posisi benda.

3. Manajemen Database System Perangkat Bergerak
               Sebuah sistem manajemen basisdata relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya. Pesatnya perkembangan bagi komunikasi bergerak mendorong para operator layanan berlomba untuk memperkaya macam layanannya guna menambah pemasukan bagi perusahaanya. Komunikasi data bergerak, misalnya untuk akses internet. Pengenalan WAP (Wireless Application Protocol) telah menunjukkan potensi sebagai layanan internet nirkabel/ WAP merupakan protocol global terbuka yang memungkinkan para pengguna mengakses layanan-layanan on-line dari layar kecil pada telepon genggam dengan menggunakan built-in browser. WAP bekerja pada berbagai teknologi jaringan bergerak, yang memungkinkan pasar missal bagi penciptaan layanan data bergerak.


Kegiatan manajemen data mencakup :
a. Pengumpulan Data : Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam suatu formulir yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input bagi system.
b. Integritas dan Pengujian : Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan sebelumnya.
c. Penyimpanan : Data disimpan pada suatu medium, seperti pita magnetic atau piringan magnetic.
d. Pemeliharaan : Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tidak lagi diperlukan dihapus agar sumberdaya data (berkas) tetap mutakhir.
e. Keamanan : Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan atau penyalahgunaan.
f. Organisasi : Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
g. Pengambilan : Data tersedia bagi pemakai.


Manfaat yang diperoleh dari manajemen data diantaranya adalah :
-    Mengatasi kerangka (redundancy) data.
-    Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
-    Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
-    Menyusun format yang standar dari sebuah data.
-    Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user).
-    Melakukan perlindungan dan pengamanan data (data security).
-    Menyusun integritas dan independensi data. 


F. Open Service Gateway Initative

                Open Service Gateway Initiative (OSGI) adalah sebuah system dan aplikasi interoperability berbasis komponen platform yang terintegrasi. OSGI merupakan system modul dinamik untuk Java. Teknologi OSGI adalah Universal Middleware. Teknologi OSGI menyediakan sebuah service-oriented, lingkungan yang berbasis komponen untuk pengembang dan menawarkan jalan standard untuk mengatur siklus hidup software. Kemampuan ini dapat menambah nilai jangkauan dari computer dan peralatan yang menggunakan platform Java dengan sangat hebat. Teknologi ini berawal dari suatu pemikiran bagaimana cara mengubah program tanpa membongkar coding. Kemudian dari sanalah teknologi ini mulai dikembangkan dalam bahasa pemrograman mulai dari instalasi, jalannya program, update dan sampai uninstalltanpa perlu memperbarui coding.


Kerangka OSGi (OSGi framework)
             Kerangka OSGi merupakan suatu sistem modul dan layanan platform untuk Java bahasa pemrograman yang menerapkan lengkap dan dinamis model komponen, sesuatu yang seperti tahun 2012 tidak ada di Jawa standalone / VM lingkungan. Spesifikasi OSGi telah bergerak melampaui fokus asli gateway layanan, dan sekarang digunakan dalam aplikasi mulai dari ponsel ke open source Eclipse IDE. Area aplikasi lainnya termasuk mobil, otomasi industri, otomatisasi bangunan, PDA, komputasi grid, hiburan, armada manajemen dan aplikasi server .
Model lapisan dari OSGi adalah seperti pada gambar dibawah ini:



Berdasarkan gambar diatas berikut definisi masing-masing lapisan pada OSGi:
a.Bundles : bundles adalah komponen OSGi yang dibuat oleh pengembang/developer.
b.Services : lapisan service menghubungkan bundles dalam sebuah jalan dinamik dengan menawarkan model publish-find-bind untuk objek Java yang lama.
c.Life Cycle : API untuk menginstall, memulai, menghentikan, update dan menguninstall bundles.
d.Modules : lapisan yang menjelaskan bagaimana bundles dapat mengimport dan mengexport kode.
e.Security : Lapisan yang memegang aspek keamanan.
f.Execution Environment : menjelaskan class dan method apa yang ada di platform.

Manfaat OSGI
1. Mengurangi Kompleksitas (Reduced Complexity)
2. Reuse
3. Real World
4. Easy Deployment
5. Dynamic Updates
6. Simple
7. Kecil (Small)
8. Cepat (Fast)

Keuntungan dari teknologi OSGi antara lain adalah sebagai berikut :
1.Mengurangi kompleksitas : mengembangkan dengan OSGi berarti menembangkan bundles, salah satu komponen OSGi. Bundles adalah modul. Bundles menyembunyikan aspek internalnya dari bundles lainnya. Hal ini berarti ada banyak kebebasan untuk menggantinya di kemudian hari.
2.Dapat digunakan kembali : model komponen OSGi sangat mudah digunakan dan dapat digunakan dengan aplikasi pihak ketiga.
3.RealWorld : OSGi framework dinamik. Hal ini berarti OSGi dapat diupdate secara online.
4.Mudah Penyebarannya : teknologi OSGi bukanlah sebuah teknologi standard. OSGi dapat dimanage sedemikian rupa serta dapat diatur cara penginstalannya.
5.Update yang dinamik : OSGi komponen bisa diupdate secara dinamik.
6.Adaptif : model komponen OSGi didesain sedemikian rupa hingga diperbolehkan untuk mengkombinasi dan mencocokan antar komponen.
7.Simple : OSGi API sangat simple. API OSGi hanya terdiri dari satu paket dan berjumlah kurang dari 30 kelas.
8.Berjalan dimana saja
9.Digunakan secara luas
10.Didukung Oleh Berbagai Perusahaan : OSGi juga didukung oleh berbagai perusahaan seperti Oracle, IBM, Samsung, Nokia, IONA, Motorola, NTT, Siemens, Hitachi, Deutsche Telekom, Redhat, Ericsson, dan masih banyak lagi.

Kekurangan OSGI :
1. Ruang lingkupnya sangat kecil
2. Keamanan kurang terjaga dari kejahatan hacker
3. Biaya sangat mahat untuk pembuatan aplikasi dari OSGI
4. Rawan terjadinya pencurian data
5. Ukuran penyimpanan yang sangat kecil untuk data yang di simpan


G. Cara Kerja Jaringan Wireless dan Terminal 

1. Cara Kerja Jaringan Wireless
            Untuk menghubungkan sebuah computer yang satu dengan yang lain, maka diperlukan adanya Jaringan Wireless. Menurut sebuah buku yang bersangkutan, supaya komputer-komputer yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen dibutuhkan, yaitu :
a. Sinyal Radio (Radio Signal).
b. Format Data (Data Format).
c. Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).

          Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal adanya 7  Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:
– Physical Layer (Lapisan Fisik)
– Data Link Layer (Lapisan Ketrekaitan Data)
– Network Layer( Lapisan Jaringan)
– Transport Layer(Lapisan Transport)
– Session Layer(Lapisan Sesi)
– Presentation Layer(Lapisan Presentasi)
– Application Layer(Lapisan Aplikasi)

Dari masing-masing dari ketiga komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan yang berbeda-beda.

2. Cara Kerja Terminal
                  Pada saat terminal/client/terminal/client melakukan proses booting, garis besar proses yang dijalankan adalah:
a. Mencari alamat ip dari dhcp server.
b. Mengambil kernel dari tftp server.
c. Menjalankan sistem file root dari nfs server.
d. Mengambil program X-server ke dalam memory dan mulai menjalankannya.
e. Melakukan hubungan dengan xdm server dan user login ke dalam xdm server.





Adistia Bianca Rizki ~ 10113209 ~ 4KA21



Article Source: 
  • http://fzahrah.blogspot.co.id/2014/11/teknologi-yang-terkait-dengan-telematika.html
  • http://hermitam.blogspot.co.id/2014/12/manajemen-data-telematika.html
  • http://samariayohana.blogspot.co.id/2016/10/artikel-middleware-telematika.html
  • https://rinoariffudin.wordpress.com/2015/10/06/cara-kerja-jaringan-wireless-dan-terminal/

0 komentar:

Posting Komentar