Jumat, 02 Januari 2015

Lesson From Tiger Woods


            Tiger Woods adalah seorang pegolf legendaris dunia dan menjadi atlet pertama yang mampu meraih penghasilan sebesar US$1.000.000.000 dalam usianya yang baru menginjak 31 tahun. Banyak pelajaran dari Mr.Tiger yang dapat kita petik dan kita jadikan pegangan untuk menjadi juara. Tiger Woods memiliki tiga prinsip yang sangat sederhana dalam hidupnya namun prinsip tersebut memiliki kekuatan yang hebat dan ia gunakan dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya, juga ketika ia  menghadapi tantangan dalam hidupnya.

Prinsip pertama: “Smile at obstacles”
            Orang mungkin kaget dengan pernyataan dari Woods bahwa dia tersenyum ketika dihadapkan dengan rintangan. Bukannya kebanyakan orang justru mengeluh, menghindar, bahkan melarikan diri jika dihadapkan dengan rintangan? Mengapa Woods tersenyum? Jawabannya adalah, ketika kita lari dari tantangan yang seharusnya kita hadapi maka rintangan itu tidak akan pernah selesai. Sebuah rintangan jika dihindari tidak akanshilang begitu saja, bahkan mungkin justru rintangan itu akan semakin menjadi besar. Alasan Mr.Tiger tersenyum adalah dari sebuah rintangan ia melihat ada peluang yang akan membuat dirinya menjadi semakin tangguh jika ia berhasil melewati rintangan itu, bahkan jika ia gagal sekalipun ia akan belajar dari rintangan itu. Ia juga tersenyum karena keyakinan diri yang kuat bahwa ia lebih besar dari rintangan itu. Over Wendell Holmes menguatkan konsep pemikiran Woods dengan kata-katanya “apa yang terjadi dalam hidup ini dan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang adalah masalah yang kecil jika dibandingkan dengan apa yang ada didalam diri kita.”. Pepatah ini mengartikan, seorang juara mengetahui bahwa apa yang ada didalam dirinya lebih besar daripada semua masalah yang akan dihadapinya

Prinsip kedua: “My will can move mountains.”
            Kemauan yang besar sering kali yang membedakan seorang juara dan seorang biasa. Dunia ini bukanlah dipenuhi oleh dua kubu, the have (kaya) dan the have-not (miskin). Dunia ini hanya dipenuhi oleh the will (mereka yang mau) dan the will-not (mereka yang tidak mau). Mr. Tiger mempunyai keyakinan bahwa jika ia benar-benar menginginkan sesuatu, ia pasti akan mendapatkannya. Namun, jangan terlalu cepat menghakimi dengan mengatakan bahwan tidak selalu Mr.Tiger dapat memenangkan semua tournamen yang diikutinya. Memang benar ia tidak memenangkan seluruh tournamen ternama yang ia ikuti walaupun ia menginginkannya. Namun, hasil yang ia dapatkan selama ini belum dapat disaingi oleh pengolf manapun. Keingina besar dari Mr.Tiger menciptakan suatu fokus yang tajam sehingga konsentrasi dan pikirannya tertuju pada satu tujuan.

Prinsip ketiga: “I will do it with all my heart.”

            Kecintaannya terhadap dunia olahraga golf telah telah masuk kedalam sukma Mr.Tiger. Apa yang dipikirkan, dibicarakan, dan dilakukan sebagian besar berhubungan dengan kecintaannya terhadap bidang olaharaga ini. Sangat sulit mengalahkan orang yang sangat mencintai pekerjaannya. Tepat apa yang dikatakan oleh Samuel Goldwyn, produser film ternama Hollywood, “Tidak seorang pun yang antusias dengan pekerjaannya yang patut mengkhawatirkan hidupnya. Semua kesempatan didunia ini menunggu orang-orang yang mencintai pekerjaannya untuk mendapatkannya(kesempatan).” Woods tidak melihatnya sebagai suatu perkerjaan namun sebagai suatu kesempatan yang menyenanngkan sehingga ia tidak segan-segan  berlatih berjam-jam setiap hari hanya untuk mempertajam pukulannya. Ketika seseorang mencintai pekerjaannya, maka masalah-masalah berat pun akan terlihat enteng dan mudah untuk diselesaikan.
This entry was posted in

0 komentar:

Posting Komentar