Kamis, 27 April 2017

Sistem Informasi Geografis, V-Class 2: Resume Jurnal



Judul Paper     : Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit Berbasis Web
Tahun              : 2011
Penulis             : Ricky Agus Tjiptanata, Widiastuti, dan Mufi Widyanti

1.      Latar Belakang
       Kebutuhan akan mendapatkan suatu informasi secara cepat dan tepat, menjadi kebutuhan pokok masyarakat dunia. Salah satunya kebutuhan akan informasi geografis. Teknologi SIG merupakan suatu teknologi mengenai geografis yang memiliki kemampuan dalam memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya. Jakarta, sebagai Ibu Kota Negara dengan keadaan geografis yang begitu padat, membuat SIG sangat diperlukan, terutama dalam bidang Kesehatan. Dengan dihadapkan pada kenyataan yang ada, maka dibuatlah Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit Berbasis Web, dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai keberadaan suatu Rumah Sakit. Keputusan untuk memilih Rumah Sakit yang tepat dan cepat adalah suatu keputusan yang kritis dan kemungkinan terburuk bisa berdampak hilangnya nyawa seseorang. Dengan menggunakan metode riset lapangan, metode pustaka, analisis sistem, perancangan sistem dan implementasi sistem, akan dihasilkan suatu SIG Rumah Sakit berbasis Web yang sangat membantu mempercepat pengambilan keputusan dan dapat diakses dari mana saja dengan menggunakan teknologi internet.

2.      Sistem Informasi Geografis
A.    Pengertian Sistem Informasi Geografis
             Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan unuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Komponen kunci dalam SIG adalah sistem komputer, data geospatial (data atribut) dan pengguna.

B.     Jenis Data Masukan Sistem Informasi Geografis
Dalam SIG terdapat 2 jenis data, yaitu:
1.      Data Spasial
Data spasial merupakan data yang memuat tentang lokasi suatu objek dalam peta berdasarkan posisi geografis objek tersebut di atas bumi dengan menggunakan sistem koordinat. Data spasial direpresentasikan dengan Model Vektor dan Model raster. Model Vektor diwakili oleh simbol-simbol yang terdiri atas interkoneksi garis dan titik yang merepresentasikan lokasi dan garis batas dari entitas geografi, diantaranya Lines (garis), Polylines (polygon), Points (titik), Area (daerah) dan Nodes (titik potong). Sedangkan Model Raster dihasilkan dari teknologi pemotretan melalui satelit dan udara, yang mempresentasikan objek geografi sebagai struktur grid atau cell yang dikenal sebagai pixel.
2.      Data Non-Spasial
       Data ini merupakan data yang memuat karakteristik atau keterangan dari suatu objek yang terdapat dalam peta yang sama sekali tidak berkaitan dengan posisi geografi objek tertentu. Sebagai contoh, data atribut dari sebuah kota adalah luas wilayah, jumlah penduduk, kepadatan penduduk, tingkat kriminalitas, dan sebagainya. 

C.    Software MapServer
             MapServer  merupakan aplikasi Open Source untuk dapat menampilkan Sistem Informasi Geografis di web. MS4W dilengkapi dengan berbagai modul tambahan (optional) yang mempermudah kita membangun dan mengadministrasikan sistem WebGIS. 

D.    Software PostgreSQL
             PostgreSQL adalah sebuah object-relational database management system (ORDBMS) yang bersifat open source. PostgreSQL tidak dikontrol oleh satu perusahaan, tetapi memiliki komunitas global pengembang dan perusahaan untuk mengembangkannya. PostgreSQL menyediakan fitur yang berguna untuk replikasi basis data.

3.       Perancangan dan Implementasi

Gambaran Umum Aplikasi
     WebGIS ini merupakan sebuah website yang memiliki fungsi utama sebagai Geographic Information System (GIS) yaitu sebuah sarana penyampaian informasi suatu tempat dengan memanfaatkan sebuah peta. User/pemakai dapat melihat informasi dan mencari tempat yang diinginkannya. Aplikasi yang dibuat berfokus pada WebGIS Rumah Sakit di wilayah Kota Jakarta.  Website Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna yang ingin mengetahui informasi Rumah Sakit sekitar Jakarta beserta letak dan arah menuju keberadaan Rumah Sakit tersebut dan diakses dengan menggunakan internet. Admin dapat menambahkan data dengan mudah apabila diketahui ada perubahan dari keberadaan Rumah Sakit di sekitar Jakarta. WebGIS ini menyajikan berbagai fitur yang bisa digunakan oleh user, diantaranya adalah melihat peta Kota Jakarta, yang terdiri dari Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Fitur Zoom/perbesaran peta juga disediakan, sehingga user bisa melihat peta dengan perbesaran yang dibutuhkan.  Fitur Print yang digunakan untuk mencetak letak Rumah Sakit yang diinginkan, dan fitur Radius yang digunakan untuk mengetahui letak Rumah Sakit lain dengan jarak tertentu dari salah satu objek Rumah Sakit yang dipilih.

Struktur Navigasi
     Sturuktur navigasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur navigasi campuran user dan stuktur navigasi campuran admin. Struktur dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 1             Struktur Navigasi Campuran User
    
Gambar 2             Struktur Navigasi Campuran Admin


Pengumpulan Data Spasial dan Non Spasial
                 Model data yang digunakan, yaitu data spasial dan data non spasial. Data Spasial diperoleh dengan mendapatkan peta Jakarta dalam bentuk .shp dengan data/titik yang telah tersedia. Data Non Spasial diperoleh dari media Internet serta Media Pustaka. Data spasial dan non-spasial ini berupa:
A.    Data Spasial
·         Layer Kota
·         Layer Jalan
·         Layer Titik
B.     Data Non-spasial
·         Data Kota
·         Data Jalan
·         Data Rumah Sakit

Konversi Layer menjadi Tabel pada PostgreSQL
     Konversi data shapefile ke dalam file *.sql dilakukan secara manual pada command prompt di windows yang terhubung dengan salah satu user PostgreSQL. Proses konversi ini dimulai dengan pengubahan kepemilikan shapefile menjadi postgres. Langkah-langkah shapefile menjadi tabel pada PostgreSQL adalah sebagai berikut:
1.      Masukan data shapefile kedalam folder bin pada PostgreSQL,secara default alamatnya “C: > Program Files > PostgreSQL > 8.2 >bin”, pada aplikasi ini shapefile yang di masukkan adalah jakpus.shp, jaksel.shp, jaktim.shp, jakbar.shp, jakut.shp, jalan.shp, dan batas.shp.
2.      Setelah itu konversi shapefile menjadi file SQL (Structured Query Language). Caranya  buka Command Prompt masuk kedalam bin pada PostgreSQL caranya dengan mengetikan “C:\>cd "Program Files"\PostgreSQL\8.2\bin\”. Setelah itu ketik Syntax  “shp2pgsql -W [srid] [shapefile] [table] > [file name *.sql]”, dimana Syntax tersebut mengubah data dari shapefile menjadi file *.sql. Contohnya seperti ini “shp2pgsql -W UTF8 jakpus.shp public.japus > jakpus.sql”.
3.      Proses selanjutnya file .sql yang telah dibuat pada langkah 2 dibuat menjadi tabel dan di masukkan pada database dengan mengetikkan syntax : “psql –U [user] –d [database] –f [file.sql]”. dimana Syntax tersebut membuat file *.sql menjadi tabel dan diload pada database. Contohnya seperti ini “psql -h 127.0.0.1 -U postgres -d jakarta -f jakpus.sql”

Pembahasan Tabel pada Database
1.      Tabel geometry_columns, tabel ini digunakan untuk menampung semua tabel yang berhubungan dengan  file .shp yang dihasilkan.
2.      Tabel Batas, tabel ini berupa file.shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan nama batas.shp. Tabel ini menggambarkan batas Kota Jakarta secara keseluruhan.
3.      Tabel Jakbar Tabel ini berupa file.shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan  nama jakbar.shp. Tabel ini menggambarkan wilayah Jakarta Barat dan berfungsi memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan di Kota Jakarta Barat.
4.      Tabel Jakpus, tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan nama jakpus.shp. Tabel ini menggambarkan wilayah Jakarta Pusat dan berfungsi memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan di Kota Jakarta Pusat.
5.      Tabel Jaksel, tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan  nama jaksel.shp. Tabel ini menggambarkan wilayah Jakarta Selatan dan berfungsi memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan di Kota Jakarta Selatan.
6.      Tabel Jaktim, tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan  nama jaktim.shp. Tabel ini menggambarkan wilayah Jakarta Timur dan berfungsi memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan di Kota Jakarta Timur.
7.      Tabel Jakut, tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan  nama jakut.shp. Tabel ini menggambarkan wilayah Jakarta Utara dan berfungsi memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan di Kota  Jakarta Utara.
8.      Tabel Jalan Tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer garis (line) dengan nama  jalan.shp. Tabel ini menggambarkan bentuk jalan di Kota Jakarta.
9.      Tabel Rumah Sakit, isi tabel rumah_sakit juga dapat dimodifikasi dan dihapus melalui halaman administrator yang tesedia di aplikasi WebGIS Rumah Sakit. Tabel ini menggambarkan titiktitik atau letak  rumah sakit yang berada di Jakarta dan berfungsi memberikan informasi tentang nama rumah sakit, alamat, no.tlp, website dan gambar yang berada di wilayah Jakarta agar dapat memberikan informasi yang bermanfaat.
10.  Tabel Login, tabel ini digunakan untuk menampung data user  untuk manajemen sistem halaman login. Tabel ini terdiri dari field gid, username dan password.
11.  Tabel Sungai, tabel ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan nama sungai.shp. Tabel ini menggambarkan sungai yang ada di Kota Jakarta secara keseluruhan.



Pembuatan Website dan Penggabungan Database
               Ada beberapa tahap yang dilakukan agar peta tersebut tampil pada browser.  Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat mapfile (.map). MapServer selalu memerlukan sebuah mapfile yang mendeskripsikan apa dan dimana sumber data berada. Mapfile merupakan konfigurasi dari layerlayer yang ingin ditampilkan sehingga peta terlihat pada browser. Isi dari sebuah mapfile terdiri dari beberapa objek, antara lain objek map, objek layer, objek class, objek label dan objek style. Objek map mendefinisikan objek master atau sebagi objek root. Objek ini juga mendefinisikan status, units, size, extent, layer, legend dan lain sebagainya. Objek layer mendefinisikan layer-layer yang ingin ditampilkan pada peta. Penulisan layer yang pertama akan diletakkan paling dasar sehingga tampilannya bisa ditutupi oleh tampilan layer berikutnya. Objek class mendefinisinakan kelas-kelas dari suatu layer yang  ditentukan. Setiap layer paling tidak memiliki sebuah kelas. Objek label mendefinisikan label yang kemudian sering dipakai sebagai teks unsur spasial. Objek style digunakan untuk menyimpan parameterparameter simbol yang dipakai. Dengan objek ini setiap kelas dapat memiliki simbol dengan tipe, ukuran dan warna tersendiri. Di dalam map file terdiri dari konfigurasi layerlayer yang ditampilkan pada browser. Objek layer-layer tersebut antara lain, objek layer Kota Jakarta yang bertipe polygon. Sedangkan untuk tipe garis (line) yaitu objek layer Jaringan Jalan. Objek layer titik (point) pada mapscript diatas bernama Rumah Sakit. Langkah pada mapscript adalah untuk mengkoneksikan atau menghubungkan antara mapscript dengan basis data yang berada pada PostgreSQL, yaitu dengan cara menambahkan kode connection type. Isi (value) dari connection type ini adalah jenis koneksi apa yang akan digunakan oleh basis data. Aplikasi WebGIS ini menggunakan jenis koneksi Postgis oleh sebab itu value dari connection type adalah Postgis. Selanjutnya membuat suatu pengaturan koneksi ke basis data yang ada.

Membuat Template Peta
               Template tersebut berfungsi untuk menampilkan komponen-komponen aplikasi peta yang interaktif, seperti petanya itu sendiri, legenda, skala, navigasi zoom in, zoom out, zoom to layer, query, pan dan lain sebagainya. Didalam file template ini mencakup baris-baris kode mapfile dan php.

Membuat Website pada MapServer dan Penggabungan Database dengan PHP
               Agar isi dan tampilan website lebih menarik maka diperlukan suatu interface atau antarmuka. Interface berperan sebagai tempat antara program dan pengguna yang saling berinteraksi satu sama lain. Konsep rancangan yang digunakan dalam pembuatan WebGIS ini menekankan pada beberapa aspek, yaitu:
1.      Komunikatif
2.      Estetis
3.      Ekonomis





 Kesimpulan
1.      Kelebihan dari WebGIS Rumah Sakit ini adalah tersedianya fasilitas radius dengan beberapa category, sehingga lebih memudahkan bagi pengguna untuk mengetahui jarak terdekat dengan tempat yang dituju sesuai dengan category yang ada.
2.      Web ini di desain semenarik mungkin dengan simbolsimbol (legenda) yang menarik. Setiap layer dipadupadankan dengan warna yang sesuai agar pengguna dapat dengan nyaman melihatnya. Web GIS ini juga dilengkapi dengan profil Kota Jakarta.
3.      Kekurangan dari WebGIS Rumah Sakit ini adalah masih sedikitnya fasilitas yang disediakan, sehingga informasi yang disampaikan tidak terlalu luas cakupannya.
4.      Dalam pengembangan selanjutnya, WebGIS ini dapat menggunakan data yang lebih lengkap dan lebih akurat agar informasi yang disajikan menjadi lebih baik.
5.      Alangkah baiknya jika WebGIS ini menggunakan peta 3 dimensi sehingga tampak jelas objek yang akan ditampilkan, baik bentuk gedung, rute jalan, maupun sarana pendukung menuju tempat tersebut.


4.      Kelebihan Penelitian
1.      Dengan dibuatnya aplikasi GIS ini dapat membantu siapa saja yang membutuhkan informasi letak rumah sakit terdekat.
2.      Titik lokasi rumah sakit yang digunakan pada rumah sakit di seluruh jakarta sehingga memudahkan pengguna memilih rumah sakit tedekat dengan jalur yang tidak rumit pada kota Jakarta yang padat.
3.      Struktur Navigasi untuk user cukup mudah dimengerti bagi siapa saja penggunanya.

5.      Kekurangan
1.      Dalam penulisan flowchart tidak dijabarkan alur per alurnya melainkan hanya dituliskan pengertian flowchart dan langsung pada gambar flowchart
2.      Tidak dijelaskan bagaimana dan darimana data dikumpulkan.