Kamis, 20 September 2012

Kedok Kesulitan Belajar

         Apabila kedok kesulitan belajar telah menyebabkan sesorang dihina, menjadi malu, kalah, tau cemas, sebagaiman asering terjadi ketika kita tumbuh dewasa, maka besar kemungkinan  kita akan menutupnya di suatu bagian tersembunyi dalam kehidupan dan menyusun sebuah taktik pertahanan strategis untuk mengatasinya. Sally Smith, penulis buku succeding Againts the Odds: Strategi and Insights the Learning Disabled mengatakan bahwa Ada banyak “Kedok” berbeda yang digunakan oleh orang yang mengalami masalah belajar untuk melindungi harga diri mereka. 
Ada beberapa macam “Kedok”
1.      Kedok ‘pelawak’ yang menggunakan humor sebagai sarana untuk menyingkirkan diri dari masalah sulit belajar
2.      Kedok ‘korban’ yang menolak bertanggung jawab atas kesulitan
3.      Kedok ‘Tak terlihat’, yang menyebabkan seseorang sengaja tidak kelihatan atau tertolong
dan masih banyak kedok lain untuk melindungi diri dan membela perasaan yang menyakitkan yang berkaitan dengan perasaan bukan pembelajaran yang baik.
   Terkadang kedok-kedok tersebut benar-benar bermanfaat untuk memajukan hubungan atau kehidupan pekerjaan seseorang. Smith menunjukan kaum selebriti yang mengalami ketidakmampuan belajar seperti Henry Winkler dan Cher, yang memulai karier mereka dengan memperagakan “Badut kelas” atau nonkomformis yang klelewatan batas sebagai suatu cara untuk menangani kesulitannya. Tetapi dalama kesempatan lain, kedok ini akan menjadi penghambat pertumbuhan dan harus dibuang.  Banyak individu dengan kesulitan belajar mengungkapkan kelegaan yang mereka rasakan setelah mereka mulai berbicara secara terbuka mengenai kesulitannya.
      Membuka rahasia diri memungkinkan seorang individu mendapatkan bantuan yang ia perlukan agar dapat memusatkan perhatian secara intensif pada kesulitan belajarnya.
Macam-macam kesulitan belajar diantaranya
·         Gangguan perhatian pada anak – anak
Anak tidak mampu memusatkan perhatiannya kepada sesuatu hal atau objek tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama. Beberapa ahli menyebutkan perhatian anak pada kelompok ini kurang dari 10 detik.
·         Impulsif 
Artinya cenderung bertindak tanpa mempertimbangkan akibat tindakana itu mereka cenderung memberikan respon pertama yang msuk dalam pikirannya dan lebih senang “cepat selesai” dalam mengerjakan sesuatu dan tidak mengutamakan ketelitian. Akibat impulsivitas, penderita tidak tepat dalam membaca, mengeja dan berhitung meskipunkonsep dasarnya telah dikuasai dengan baik.
·           Kurang Ulet
Orang yang sulit dalam belajar akan menunjuukan sifat kurang ulet dalam bekerja sehingga pekerjannya jarang ernah selesai, selain itu juga akan mudah lelah sehingga berpikir lama kan mudah menguap, menggeliat, biasanya jam tidur juga tidak berimbang, siang hari suka tidur dan pada malam hari sering terbangun
·         Selalu Berubah
Perhatian seseorang yang mengalami kesulitan belajar akan sangat bergantung pada motivasinya, pada motivasi yang tinggi fokus perhatian akan lebih tajam, misalnya ; mengikuti acara televisi tertentu.
·           Inkoordinasi
Artinya sukar melakukan kegaiatn motorik halus sehingga mengalami keslitan dalam menyalakan korek api, bermasalah dengan resleting dll.
Cara untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam belajar tersebut ialah dengan mencari tau titik dimana kelemahan itu berada, mengutkannya, mengurangi rasa malas, motivasi diri sendri, dan meminta orang terdekat untuk memberikan dorongan dan support setiap kali rasa sulit itu datang.