Apabila kedok
kesulitan belajar telah menyebabkan sesorang dihina, menjadi malu, kalah, tau
cemas, sebagaiman asering terjadi ketika kita tumbuh dewasa, maka besar
kemungkinan kita akan menutupnya di suatu bagian tersembunyi dalam
kehidupan dan menyusun sebuah taktik pertahanan strategis untuk mengatasinya.
Sally Smith, penulis buku succeding Againts the Odds: Strategi and Insights the
Learning Disabled mengatakan bahwa Ada
banyak “Kedok” berbeda yang digunakan oleh orang yang mengalami masalah belajar
untuk melindungi harga diri mereka.
Ada beberapa macam “Kedok”
1.
Kedok ‘pelawak’ yang menggunakan humor
sebagai sarana untuk menyingkirkan diri dari masalah sulit belajar
2.
Kedok ‘korban’ yang menolak bertanggung
jawab atas kesulitan
3.
Kedok ‘Tak terlihat’, yang menyebabkan
seseorang sengaja tidak kelihatan atau tertolong
dan masih banyak kedok lain untuk
melindungi diri dan membela perasaan yang menyakitkan yang berkaitan dengan
perasaan bukan pembelajaran yang baik.
Terkadang kedok-kedok
tersebut benar-benar bermanfaat untuk memajukan hubungan atau kehidupan
pekerjaan seseorang. Smith menunjukan kaum selebriti yang mengalami
ketidakmampuan belajar seperti Henry Winkler dan Cher, yang memulai karier mereka
dengan memperagakan “Badut kelas” atau nonkomformis yang klelewatan batas
sebagai suatu cara untuk menangani kesulitannya. Tetapi dalama kesempatan lain,
kedok ini akan menjadi penghambat pertumbuhan dan harus dibuang. Banyak
individu dengan kesulitan belajar mengungkapkan kelegaan yang mereka rasakan
setelah mereka mulai berbicara secara terbuka mengenai kesulitannya.
Membuka rahasia diri
memungkinkan seorang individu mendapatkan bantuan yang ia perlukan agar dapat
memusatkan perhatian secara intensif pada kesulitan belajarnya.
Macam-macam kesulitan belajar diantaranya
·
Gangguan perhatian pada anak – anak
Anak tidak mampu memusatkan perhatiannya kepada
sesuatu hal atau objek tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama. Beberapa
ahli menyebutkan perhatian anak pada kelompok ini kurang dari 10 detik.
·
Impulsif
Artinya cenderung bertindak tanpa mempertimbangkan
akibat tindakana itu mereka cenderung memberikan respon pertama yang msuk dalam
pikirannya dan lebih senang “cepat selesai” dalam mengerjakan sesuatu dan tidak
mengutamakan ketelitian. Akibat impulsivitas, penderita tidak tepat dalam
membaca, mengeja dan berhitung meskipunkonsep dasarnya telah dikuasai dengan
baik.
·
Kurang Ulet
Orang yang sulit dalam belajar akan menunjuukan sifat
kurang ulet dalam bekerja sehingga pekerjannya jarang ernah selesai, selain itu
juga akan mudah lelah sehingga berpikir lama kan mudah menguap, menggeliat,
biasanya jam tidur juga tidak berimbang, siang hari suka tidur dan pada malam
hari sering terbangun
·
Selalu Berubah
Perhatian seseorang yang mengalami kesulitan belajar
akan sangat bergantung pada motivasinya, pada motivasi yang tinggi fokus
perhatian akan lebih tajam, misalnya ; mengikuti acara televisi tertentu.
·
Inkoordinasi
Artinya sukar melakukan kegaiatn motorik halus
sehingga mengalami keslitan dalam menyalakan korek api, bermasalah dengan
resleting dll.
Cara untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam belajar
tersebut ialah dengan mencari tau titik dimana kelemahan itu berada,
mengutkannya, mengurangi rasa malas, motivasi diri sendri, dan meminta orang
terdekat untuk memberikan dorongan dan support setiap kali rasa sulit itu
datang.